SPEMDA KEDIRI READY JOIN TO INFLATION CARE SCHOOL

Kita tidak asing lagi dengan kata ‘Inflasi’ bukan? Bahkan dalam dunia perekonomian inflasi menjadi momok tersendiri karena kenaikan harga komoditi suatu barang yang tidak sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat. Dilansir dari Artikel CNBC Indonesia, Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti mengungkapkan bahwasannya inflasi tertinggi di Indonesia sepanjang tahun 2023 terjadi pada bulan Desember yang dipicu oleh kenaikan harga kelompok sub-makanan. Jika dilihat secara rinci, komoditas inflasi makanan pada bulan tersebut antara lain cabai merah, bawang merah, tomat, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.

Oleh karena itu, sebagai upaya pemahaman inflasi terhadap pelajar, khususnya pada peserta didik tingkat sekolah menengah pertama diwilayah Kota Kediri ini secara serempak mengikuti kegiatan Sekolah Peduli Inflasi dengan tema Generasi Emas Peduli Inflasi. Kegiatan ini digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri serta didukung oleh Dinas Pendidikan Kota Kediri dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri. Setidaknya, ada 25 SMP/MTs di Kota Kediri yang mengikuti kompetisi Sekolah Peduli Inflasi (SPI), dan salah satunya adalah Spemda Kediri (SMP Muhammadiyah 2 Kediri). Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 bulan terhitung mulai bulan Juni hingga September.

Sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut akan diberikan 150 bibit tanaman, di antaranya 50 bibit cabai merah besar, 50 bibit cabai rawit, dan 50 bibit tomat. Dropping 150 bibit tanaman tersebut tidak sekadar hanya sebagai ajang untuk tanam-menanam tumbuhan saja, akan tetapi hal ini memiliki tujuan tersendiri, yaitu mengenalkan kepada pelajar mengenai pentingnya edukasi pengendalian inflasi di kalangan remaja zaman sekarang. Inflasi sendiri merupakan kenaikan umum dan berkelanjutan dalam harga barang dan jasa disuatu ekonomi selama periode waktu tertentu. Inflasi diukur dengan menggunakan indeks harga, seperti Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan rata-rata harga dari sekeranjang barang dan jasa yang sering dibeli oleh rumah tangga (Kurniawan, 2024).

Dilansir dari Radar Kediri, bahwa salah satu tolok ukur yang sangat mempengaruhi inflasi di suatu daerah adalah harga cabai. Oleh karena itu, melalui kegiatan Sekolah Peduli Inflasi (SPI) ini peserta didik di tingkat SMP sederajat dirangkul untuk turut dalam peduli inflasi dengan menanam cabai mulai dari pembibitan hingga masa panen.

Perlu diketahui, bahwasannya Spemda Kediri telah melakukan penanaman bibit cabai kecil, bibit cabai besar, dan tomat di kebun sekolah. Untuk pot tanamannya sendiri, Spemda Kediri menggunakan galon bekas guna mengurangi penumpukan limbah plastik. Pot yang berasal dari galon ini juga tidak kalah dengan pot plastik lainnya sebab plastik dari galon sendiri dapat bertahan lama. Dari segi lingkungan, pot yang berasal dari limbah plastik seperti galon ini juga dapat mengurangi masalah pencemaran lingkungan, karena sampah plastik memiliki sifat yang tidak mudah diuraikan, hingga butuh puluhan tahun untuk menguraikannya secara alami (Puspitasari dkk., 2023). Penanaman bibitnya menggunakan media tanam berupa pupuk kandang, humus, sekam bakar, dan tanah. Penyiraman dan pemumukan tanaman cabai dan tomat tersebut dilakukan secara rutin oleh Kelompok Kerja (Pokja) yang bertugas. Untuk pemupukannya, menggunakan Bio KCL yang didapatkan dari Dinas Pertanian serta pupuk kompos yang dibuat secara mandiri oleh tim pokja komposter.

Selain itu, kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah yakni siswa-siswi Spemda Kediri, guru serta karyawan, dan Kepala SMP Muhammadiyah 2 Kediri. Ibu Nuril Fatmawati selaku kepala SMP Muhammadiyah 2 Kediri juga mengatakan bahwasannya SMP Muhammadiyah 2 Kediri siap berpartisipasi dalam kegiatan Sekolah Peduli Inflasi ini, harapannya kegiatan ini dapat memberikan dapak positif bagi semua pihak terutama warga sekolah yang ada di SMP Muhammadiyah 2 Kediri.

Daftar Pustaka :

  1. Kurniawan, M. (2024, Juni 3). BI, Cabe, dan Inflasi. Koran Radar Kediri. https://radarkediri.jawapos.com/catatan-awal-pekan/784719321/bi-cabe-dan-inflasi
  2. Puspitasari, A. D., Pritasari, A. C., Rahmawati, I. D., Lestari, K., Azizah, L. N., Tohir, M., & Rahmah, K. (2023). Pemenuhan Kebutuhan Sayur Keluarga Melalui Panen Mandiri Dengan Memanfaatkan Botol Bekas Sebagai Pot. Jurnal Solutif : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 01 Nomor 02, 59. https://doi.org/10.61692/solutif.v1i2.80
  3. Revo, M. (2024, Januari 3). Cek Lagi! Inflasi RI Rendah Kabar Baik atau Justru Kabar Buruk? CNBC Indonesia Research. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240103125522-128-502400/cek-lagi-inflasi-ri-rendah-kabar-baik-atau-justru-buruk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *